PPM (Parts Per Million) adalah salah satu parameter penting yang digunakan untuk memantau tingkat kepadatan polusi di lingkungan. Di tengah memburuknya kondisi lingkungan saat ini, isu polusi menjadi salah satu perhatian serius yang harus segera ditangani.
Kesadaran masyarakat terhadap dampak kerusakan lingkungan terhadap iklim terus meningkat. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah konkret yang dapat membantu menanggulangi masalah ini, salah satunya adalah dengan melakukan pemantauan polusi secara terukur.

Dalam hal ini, PPM berperan sebagai alat ukur yang esensial untuk mengidentifikasi konsentrasi polutan di udara, air, atau tanah. Dengan data yang akurat, langkah penanganan dapat dirancang lebih efektif, sehingga membantu menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.
Pada artikel ini, kami dari PT SHA SOLO akan menguraikan secara lengkap apa itu PPM, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!
Caraย Menghitung PPM
Parts per m illion dihitung dengan membandingkan jumlah zat dengan total jumlah bagian dalam sampel yang dianalisis. Rumus ppm adalah:
PPM = jumlah zat / total jumlah bagian x 106
Sebagai contoh, jika kita memiliki 4 gram zat A dalam 2000 gram campuran, maka Parts per Million zat A dalam campuran tersebut, adalah:
PPM = 2 gram/2000gram x 106 = 1000 ppm
Peran Penting PPM dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Memonitor Kualitas Udara
PPM sering digunakan untuk mengukur kualitas udara, terutama konsentrasi polutan seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NOโ), dan ozon (Oโ). Di daerah perkotaan, polusi udara menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan. Dengan memonitor tingkat PPM, sumber polusi dapat diidentifikasi, sehingga langkah preventif dapat diambil untuk meminimalkan dampak negatif polusi terhadap kesehatan dan lingkungan.
2. Penilaian Kualitas Air
Penggunaan PPM sangat penting dalam menilai kualitas air, khususnya untuk mendeteksi keberadaan kontaminan seperti logam berat (timbal, merkuri, arsenik), pestisida, dan bahan kimia industri lainnya. Zat-zat ini dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan akuatik dan kesehatan manusia. Dengan mengukur kontaminan dalam satuan PPM, sumber daya air dapat dijaga agar tetap aman untuk digunakan.
3. Keamanan Pangan dan Pertanian
Di sektor pertanian, PPM digunakan untuk mengevaluasi residu pestisida dalam produk pangan. Dengan menetapkan batas aman PPM, pihak berwenang dapat memastikan bahwa produk pangan yang sampai ke tangan konsumen bebas dari residu berbahaya, sehingga keamanan pangan dapat terjamin.
4. Pengendalian Emisi Industri
Industri manufaktur dan sektor lainnya menggunakan PPM untuk memantau tingkat emisi polutan. Konsentrasi polutan yang tinggi dapat mencemari udara dan menyebabkan masalah kesehatan serta kerusakan lingkungan. Dengan memanfaatkan pengukuran PPM, industri dapat mengoptimalkan proses produksi dan mengurangi emisi berbahaya demi kelestarian lingkungan.
5. Perubahan Iklim
Dalam penelitian perubahan iklim, PPM digunakan untuk memantau konsentrasi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (COโ) dan metana (CHโ). Peningkatan level PPM gas-gas ini berkontribusi pada pemanasan global yang memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem dan kehidupan di bumi.
6. Industri Kimia
PPM juga memainkan peran penting dalam industri kimia untuk memastikan penanganan zat berbahaya dengan aman. Dengan mengetahui tingkat PPM gas beracun atau mudah terbakar di udara, tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk menghindari kecelakaan dan melindungi pekerja dari paparan berbahaya.