Kapal laut sebagai alat transportasi air memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung mobilitas manusia dan barang. Agar kapal bisa berlayar, tentu diperlukan sumber tenaga, yaitu bahan bakar. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah dan jenis-jenis bahan bakar kapal laut.
Sejarah Bahan Bakar Kapal Laut
Awal mula eksistensi kapal sebagai alat transportasi dimulai saat kapal berfungsi untuk membantu manusia dalam aktivitas sehari-hari, seperti memburu. Pada era tersebut, kapal berlayar dengan mengandalkan tenaga angin atau dayung.
Namun, di abad ke 19, kemajuan teknologi membawa perubahan besar dalam dunia pelayaran. Kapal kargo mulai berlayar dengan tenaga uap, bukan lagi hanya tenaga angin. Pada tahun 1930, kapal motor dengan mesin 4-stroke mulai menggunakan bahan bakar jenis heavy fuel. Teknologi mesin pun terus berkembang, dan mesin 2-stroke ditemukan. Heavy fuel menjadi lebih populer setelah diperkenalkan lubrikasi silinder dengan alkali tinggi pada 1950-an, yang mampu menetralisir kandungan sulfur. Kemudian, di abad 21, dominasi kapal uap tergantikan oleh kapal motor.
Jenis-jenis Bahan Bakar Kapal Laut
Dengan perkembangan teknologi, jenis bahan bakar untuk kapal pun semakin beragam. Berikut adalah beberapa jenis bahan bakar yang umum digunakan:
- Marine Fuel Oil (MFO) MFO digunakan terutama untuk mesin kapal dengan putaran rendah. Bahan bakar ini merupakan hasil dari berbagai reaksi kimia yang rumit dan memiliki kemampuan pembakaran cepat dengan oksigen.
- High Speed Diesel (Minyak Solar) Jenis bahan bakar ini digunakan untuk mesin dengan putaran tinggi, lebih dari 1000 rpm. High Speed Diesel dihasilkan dari proses cracking distillate dari minyak pelumas bekas. Keunggulan dari bahan bakar ini antara lain memiliki cetane index dan cetane number yang tinggi, yang membuat kualitas pembakaran mesin lebih sempurna.
- Minyak Diesel (MDF) Sebagai kebalikan dari High Speed Diesel, Minyak Diesel atau yang dikenal dengan Marine Diesel Fuel (MDF) atau Industrial Diesel Oil (IDO) digunakan untuk mesin dengan putaran rendah, di bawah 1000 rpm. Bahan bakar ini memiliki kualitas yang tinggi dengan sulphur content dan water content yang rendah, sehingga mampu mengurangi dan mencegah korosi.
Dengan berbagai jenis bahan bakar yang ada, kapal laut dapat beroperasi dengan lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan mesin yang digunakan. Tentunya, pemilihan bahan bakar yang tepat sangat penting untuk mendukung operasional kapal serta menjaga lingkungan dari polusi.
Keunggulan dan Sifat Bahan Bakar Kapal Laut
Dalam operasional kapal laut, pemilihan bahan bakar yang tepat adalah kunci untuk menjamin efisiensi, performa mesin, dan keselamatan. Setiap jenis bahan bakar memiliki keunggulan dan sifat-sifat khusus yang mempengaruhi kinerja mesin. Berikut ulasan lebih lanjut:
- Keunggulan:
- MFO dirancang untuk mesin kapal dengan putaran rendah.
- Memiliki kemampuan membakar yang optimal dengan reaksi cepat saat berkontak dengan oksigen.
- Cocok untuk mesin yang memerlukan bahan bakar kental.
- Sifat-sifat:
- Kekentalan: Kemudahan dalam aliran bahan bakar, yang bisa diuji dengan viscosity kinematic di 50°C dan pengujian pour point.
- Kestabilan: Kemampuan bahan bakar untuk tetap homogen dalam campuran yang stabil.
- Kebersihan: Tidak adanya kontaminasi, seperti arang dan air, yang dapat mengganggu proses pembakaran.
- Keselamatan: Aman untuk disimpan, digunakan, dan diangkut.
- Korosifitas: Dikendalikan dengan memastikan kadar sulfur yang rendah.
2. High Speed Diesel (HSD) atau Minyak Solar
- Keunggulan:
- Menghasilkan pembakaran sempurna di mesin dengan putaran tinggi karena cetane index dan cetane number yang tinggi.
- Sulphur content dan water content yang rendah, sehingga meminimalisir korosi.
- Sifat-sifat:
- Kualitas Pembakaran: Dengan cetane number tinggi, HSD mampu memberikan pembakaran yang efisien.
- Keselamatan: Aman untuk digunakan dan disimpan.
- Keunggulan:
- Hasil pembakaran yang sempurna karena memiliki cetane number tinggi.
- Mengurangi dan mencegah korosi berkat rendahnya sulphur content dan water content.
- Sifat-sifat:
- Kualitas Pembakaran: Mirip dengan HSD, MDF memiliki cetane number yang tinggi, sehingga menghasilkan pembakaran yang optimal.
- Korosi: Dengan kandungan sulfur dan air yang rendah, MDF mencegah timbulnya korosi pada mesin.
Memilih bahan bakar yang tepat bagi kapal sangat penting agar operasional kapal berjalan optimal. Pemahaman tentang keunggulan dan sifat-sifat bahan bakar dapat membantu dalam pemilihan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin dan kondisi operasional kapal.
Kesimpulan
Pemilihan bahan bakar kapal laut sangat penting untuk menjamin efisiensi, kinerja mesin, dan keselamatan operasional kapal. Setiap jenis bahan bakar, yakni Marine Fuel Oil (MFO), High Speed Diesel (HSD) atau Minyak Solar, dan Minyak Diesel atau MDF, memiliki keunggulan dan sifat-sifat khusus yang mempengaruhi kinerja mesin kapal. MFO lebih cocok untuk mesin dengan putaran rendah dan memiliki sifat khusus seperti kestabilan dan kebersihan yang tinggi. Sementara HSD atau Minyak Solar, meskipun merupakan hasil dari minyak pelumas bekas, memberikan pembakaran yang sempurna di mesin dengan putaran tinggi. Sedangkan Minyak Diesel atau MDF menawarkan pembakaran yang optimal dan pencegahan korosi. Dengan memahami keunggulan dan sifat dari masing-masing bahan bakar, pemilik atau operator kapal dapat memilih bahan bakar yang paling sesuai dengan kebutuhan mesin dan kondisi operasional kapal