Bunkering merupakan langkah pengisian bahan bakar ke kapal, yang seringkali diartikan sebagai proses mengisi bahan bakar ke dalam kapal. Bedanya dengan mengisi bahan bakar pada kendaraan seperti mobil dan motor, bunkering ke kapal melibatkan sejumlah pertimbangan terkait keselamatan dan keamanan.
Keselamatan dan keamanan dalam proses bunkering sangat penting karena melibatkan transfer besar bahan bakar di kapal, terutama ketika proses ini terjadi di laut. Salah satu risiko yang perlu diwaspadai adalah potensi ledakan pada kapal dan kemungkinan tumpahan minyak (oil spill).
Daftar Isi
Tangki Penyimpan Bahan Bakar di Kapal
Sebelumnya, kita telah menjelaskan bagaimana sistem bahan bakar kapal beroperasi untuk menghidupkan mesin utama. Namun, pada awalnya, bahan bakar yang akan digunakan disimpan dalam tangki yang terletak di double bottom kapal. Tangki bahan bakar ini dilengkapi dengan manhole sebagai akses untuk pemeriksaan oleh orang yang bertugas.
Setiap tangki penyimpanan bahan bakar dilengkapi dengan sistem ventilasi yang terbuka ke dek utama, berbentuk seperti leher angsa (gooseneck), untuk mengatur tekanan di dalam tangki. Fungsi ventilasi ini tidak hanya untuk mencegah terjadinya kevakuman selama proses bunkering bahan bakar, tetapi juga memungkinkan keluarnya gas yang mudah meledak selama pengisian bahan bakar atau jika tangki kosong untuk waktu yang lama. Bagian ujung ventilasi dilindungi dengan kasa untuk mencegah penyebaran nyala api, dan mungkin dilengkapi dengan bola ringan yang menutup bagian atas pipa, mencegah masuknya air melalui pipa.
Setiap tangki harus dilengkapi dengan setidaknya satu pipa sounding yang berfungsi untuk mengukur volume bahan bakar di dalamnya. Pengukuran dilakukan dengan mengetahui kedalaman bahan bakar dan membandingkannya dengan tabel sounding yang telah dikalibrasi sesuai dengan kondisi kapal, termasuk trim dan heel. Saat menggunakan tabel tersebut, halaman yang sesuai harus diacu untuk tangki tertentu sebelum jumlah bahan bakar dapat dikonfirmasi. Pipa sounding ini harus dirancang kedap air agar dapat menyegel dengan baik selama pengukuran.
Metode Sounding Bahan Bakar
Terdapat 2 metode sounding yang dilakukan yaitu Ullage dan Innage. Berikut ini adalah perbedaan Ullage dan Innage.
- Ullage: Metode sounding mengukur bahan bakar yang dilakukan dengan dengan memasukkan sounding tape hingga ke batas permukaan minyak
- Innage: Metode sounding mengukur bahan bakar yang dilakukan dengan minyak dengan memasukkan sounding tape hingga ke batas dasar tangki (datum plate)
Proses Bunker Bahan Bakar Ke Dalam Kapal
1. Persiapan Awal :
- Kesiapan Personil (jangan sampai salah tangki, tumpah, kebakaran)
- Rencana Pengisian BBM (urutan tangki yang diisi, volume sisa BBM ditangki sebelum diisi, keseimbangan kapal)
- Tutup katup overboard discharge
- Tutup dan pasang flange untuk manifold yang tidak terpakai
- Sumbat semua deck scupper diatas deck
- Tutup pipa sounding yang tidak terpakai
- Pipa Udara pastikan terbuka (Karena bisa back pressure)
- Bersihkan sekitar tempat pengisian
- Siapkan material penyerap minyak jika tumpah (Oil Spill Dispersant, Serbuk Gergaji, Majun/Lap)
- Periksa apakah Alarm Berfungsi dengan baik
- Periksa apakah fire fighting berfungsi dengan baik
2. Pre Bunkering :
- Periksa apakah panjang selang mencukupi (apalagi kalau transfer melalui tongkang karena kapal naik turun karena ombak)
- Periksa apakah terdapat kerusakan pada selang dan kopling yang digunakan untuk bunker
- Periksa apakah berat selang tidak melebihi SWL crane? (Jika menggunakan crane)
- Siapkan bak penampung dibawah kopling selang (di dalam bak ada pasirnya)
- Pastikan sudah disumbat bak penampungnya
- Periksa apakah spesifikasi minyak sesuai dengan yang di order? (sample test)
- Diskusi dan siapkan jalur komunikasi dengan supplier (sistem sinyal seperti mulai pemompaan, pengurangan kecepatan, penghentian pompa, pindah tangki yang diisi)
- Tegangkan tali tambat oleh ABK selama pengisian (agar kapal tidak goyang2 ke kanan dan ke kiri)
- Siapkan reducer jika nozzle tidak sesuai atau pas dengan katup bunker kapal
3. Proses Bunkering :
- Mulai memompa dengan kecepatan yang rendah, Jika tangki yang diisi sudah benar (dilakukan sounding dulu) maka bisa dilakukan penambahan kecepatan
- Monitor tekanan pipa pengisian
- Periksa kebocoran selang
- Kurangi kecepatan jika mau pindah tangki
- Tutup katup setelah pengisian
- Keringkan selang (dengan cara meniupkan angin agar balik ke tangki si supplier)
4. Setelah Bunkering :
- Sounding ulang tangki
- Isi di Oil Record Book
5. Cek Bunkering:
- Sounding Ullage/ Innage
- Cek Draft Kapal (Middle, After) Starboard and Portside
- Hitung hasil Bunkering dari Draft Kapal dan Sounding menggunakan sounding table sehingga mendapatkan = Volume yang dibunkering / Total muatan yang ada di kapal (Interpolasi/ Ekstrapolasi)
- Cek Density BBM (menggunakan Hydrometer)
sumber : kapaldanlogistik