Pengertian Metode Tambang Bawah Tanah

Tambang bawah tanah merupakan metode pengambilan mineral yang dilaksanakan di bawah permukaan tanah, di mana proses pengembangan dan produksi mineral tersebut terisolasi dari udara luar. Pemilihan untuk menggunakan tambang bawah tanah tidak dilakukan sembarangan, melainkan berdasarkan pertimbangan mendalam mengenai berbagai faktor krusial. Faktor-faktor ini termasuk karakteristik deposit mineral itu sendiri, kondisi geologi dan geohidrologi area tambang, teknologi yang tersedia, dampak terhadap lingkungan, serta analisis ekonomi dari metode yang akan diterapkan. Keputusan untuk mengoperasikan tambang bawah tanah diambil dengan tujuan untuk mengoptimalkan ekstraksi sumber daya secara efisien sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa:

  1. Ramp: Merupakan jalan masuk yang berbentuk spiral atau melingkar, dimulai dari permukaan tanah menuju kedalaman tambang. Ramp sering digunakan sebagai jalur bagi kendaraan atau alat berat untuk bergerak naik dan turun dari permukaan ke bawah tanah. Fungsi utama ramp adalah untuk memudahkan akses transportasi dan logistik dalam skala besar di tambang bawah tanah.
  2. Shaft: Ini adalah lubang vertikal yang digali dari permukaan bumi langsung menuju ke area cadangan mineral. Shaft berperan vital sebagai sarana transportasi vertikal, di mana lift atau kandang tambang (cage) dipasang untuk mengangkut orang, alat, dan bijih antara permukaan dengan tambang. Fungsinya yang krusial menjadikan shaft sebagai nadi utama dalam operasi tambang bawah tanah.
  3. Adit: Adalah terowongan mendatar yang biasanya dibangun di sisi bukit atau pegunungan yang menuju langsung ke lokasi bijih. Adit digunakan untuk akses langsung ke zona ekstraksi mineral, memungkinkan transportasi bijih, ventilasi, dan drainase air tanpa harus menggali dari permukaan.
Baca  Daftar Perusahaan Nikel di Weda

Ketiga struktur ini merupakan komponen infrastruktur kunci dalam operasi tambang bawah tanah, dimana masing-masing memiliki peran strategis untuk mendukung kegiatan ekstraksi mineral secara efisien dan aman.

2 Tahap Utama Pembuatan Tambang Bawah Tanah


Dalam operasi tambang bawah tanah, ada dua tahap utama yang sangat penting untuk memahami bagaimana mineral atau bijih diekstraksi dari bawah permukaan bumi. Tahap-tahap ini, yaitu development (pengembangan) dan production (produksi), memainkan peran krusial dalam siklus kehidupan tambang:

  1. Development (Pengembangan): Tahap ini merupakan fase persiapan di mana infrastruktur penting untuk akses, ventilasi, dan transportasi bijih dibangun. Selama fase development, semua bahan yang digali biasanya adalah batuan yang tidak mengandung nilai ekonomi, dikenal sebagai batuan buangan atau waste rock. Aktivitas utama dalam tahap ini termasuk:
    • Pembuatan Shaft: Lubang vertikal yang digali untuk akses dan transportasi vertikal.
    • Pembuatan Ramp: Jalan melingkar atau spiral yang memungkinkan akses kendaraan dan alat berat.
    • Pembuatan Adit: Terowongan horizontal yang digunakan untuk akses langsung ke deposit bijih.
    • Pembuatan Fasilitas Penunjang: Seperti ruang mesin, area istirahat, ruang kontrol, dan lain-lain.
    Pengembangan tambang dapat memakan waktu yang lama dan membutuhkan investasi besar, karena mempersiapkan tambang agar siap untuk tahap ekstraksi bijih.
  2. Production (Produksi): Ini adalah tahap inti dari operasi tambang di mana ekstraksi bijih sebenarnya terjadi. Bijih, yang merupakan bahan baku yang akan diproses menjadi logam atau mineral komersial, diekstraksi dari tempat-tempat tertentu yang disebut stope atau lombong. Proses-proses dalam tahap produksi mencakup:
    • Penggalian Stope: Lombong adalah ruang besar di mana bijih dikeluarkan. Metode penggalian bijih bisa berbeda-beda, termasuk cut and fill, room and pillar, atau sub-level stoping.
    • Transportasi Bijih: Bijih yang telah digali harus diangkut dari stope ke permukaan atau ke fasilitas pemrosesan yang lebih dekat.
    • Ventilasi: Memastikan bahwa ada aliran udara yang cukup untuk operasi aman dan efisien.
    • Pengelolaan Air dan Lumpur: Mengelola air yang masuk ke dalam tambang dan lumpur yang dihasilkan selama proses penambangan.
Baca  Update Daftar Perusahaan Pertambangan di Sulawesi Tenggara

Dengan demikian, tahap development bertujuan untuk mempersiapkan tambang, sedangkan tahap production fokus pada pengambilan bijih. Kesuksesan operasi tambang sangat bergantung pada efisiensi dan efektivitas kedua tahap ini, dengan tujuan akhir adalah menghasilkan bijih yang dapat diolah menjadi produk akhir yang bernilai.

Strukut Ventilasi Pada Tambang Bawah Tanah

Dalam dunia tambang bawah tanah, sistem ventilasi dan struktur penyangga terowongan memegang peranan kritis untuk menjaga keselamatan dan efisiensi operasional. Proses ventilasi merupakan tugas kompleks yang vital untuk menyediakan udara segar dan mengeliminasi udara kotor dari aktivitas penambangan.

Ventilasi Tambang: Tantangan utama dalam ventilasi tambang adalah memastikan distribusi oksigen yang adekuat ke seluruh bagian terowongan yang panjang dan rumit, yang seringkali mencapai ribuan meter. Ini penting tidak hanya untuk kesehatan dan keselamatan pekerja, tapi juga untuk efisiensi operasional. Menggunakan kipas besar, atau fan, ventilasi dipasang untuk mengalirkan udara segar ke dalam dan mengeluarkan gas berbahaya serta polutan lain yang dihasilkan oleh alat berat diesel dan ledakan. Sistem ini harus dirancang dan dioperasikan dengan cermat, mempertimbangkan aspek-aspek seperti arah angin, kecepatan aliran udara, dan distribusi udara dalam terowongan.

Penyanggaan Terowongan (Ground Support): Dalam menjaga integritas dan kestabilan terowongan, teknik penyanggaan juga sangat penting. Berbagai metode penyanggaan telah dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan karakteristik geologi dan tekanan lingkungan spesifik dari setiap tambang. Penyanggaan ini bisa meliputi penggunaan bolt, jaring kawat, shotcrete, dan struktur penyangga lainnya yang dirancang untuk menahan beban batuan dan mencegah runtuhnya terowongan. Setiap teknik memiliki kekuatan dan kelemahannya, dan pemilihan metode penyanggaan yang tepat adalah kunci untuk menjamin keselamatan pekerja serta kelancaran operasi penambangan.

Baca  Menelisik Apa itu CBM (Coal Bed Methane) ?

Penerapan sistem ventilasi yang efisien dan teknik penyanggaan yang tepat tidak hanya mendukung kestabilan fisik tambang tapi juga memastikan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja tambang, membantu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan produktivitas keseluruhan.

Berita Terbaru

Harga Solar Industri Hari Ini 2025

Pengertian Solar Industri Solar industri adalah jenis bahan bakar minyak yang digunakan dalam berbagai industri untuk menggerakkan mesin dan peralatan berat. Bahan bakar ini sering disebut juga sebagai solar atau

Update Harga Solar Industri Periode Maret 2025

UPDATE HARGA SOLAR FEBRUARI 2025 Dalam industri yang dinamis, harga solar industri sering mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti fluktuasi harga minyak dunia, kebijakan pemerintah, dan kondisi pasar.

Giat Loading 2000 KL HSD B40 di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang

PT SHA SOLO kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri energi nasional dengan melaksanakan giat loading 2000 KL High-Speed Diesel (HSD) B40 di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Kegiatan ini merupakan bagian

Solar vs Biosolar: Duel Bahan Bakar Masa Depan!

Biosolar telah menjadi topik perbincangan hangat di dunia energi dan teknologi hijau. Sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dari solar tradisional, banyak orang bertanya-tanya tentang potensi dan manfaat dari bahan

Pertalite: Pengertian, Kadar Oktan, Keunggulan, dan Komposisinya

Salah satu bahan bakar yang kini semakin banyak diminati oleh pengendara adalah Pertalite. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai Pertalite, apa yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi pemilik kendaraan,

Apakah BBM Jenis Pertalite Bisa Dibeli Industri?

PT SHA SOLO adalah salah satu agen bahan bakar minyak (BBM) industri yang memiliki peran penting dalam memfasilitasi kebutuhan energi untuk sektor industri. Di Indonesia, penggunaan BBM bagi industri sangat

Translate ยป
Scroll to Top