Tidak hanya fokus pada penyaluran bahan bakar minyak (BBM) industri, PT SHA Solo kini juga melakukan berbagai inovasi dalam pemenuhan energi. Salah satunya menawarkan solusi konversi solar ke gas yang dapat menghemat biaya operasional industri, termasuk untuk sektor pehotelan. PT SHA Solo merupakan salah satu agen pertamina untuk BBM industri. Selama ini, PT SHA Solo telah menyalurkan produk produk BBM non subsidi dari Pertamina ke seluruh wilayah di Indonesia. PT SHA Solo kini juga menawarkan layanan compressed natural gas (CNG) yang merupakan produk dari PT Pertamina Gas atau Pertagas.
Direktur Marketing PT SHA Solo, Aris Nuryanto, menyampaikan sektor energi saat ini terus berkembang. “dengan isu – isu internasional yang ada, kami pun sudah melirik kepada bisnis gas, dimana di indonesia merupakan salah satu negara penghasil gas terbesar di dunia. Saat ini, kami dengan Pertagas, anak usaha Pertamina, menjalin komunikasi untuk konversi,”
Aris mengatakan ketika energi fosil, terutama yang berbentuk minyak, dinilai semakin mahal dan pasokannya menyusut, PT SHA Berusaha mengembangkan distribusi CNG.
“itu sudah kami kerjasama kan dengan pertagas di mana bisa mereduksi penghematan terhadap [operasional] hotel yag kemarin juga ditempa oleh pandemi. kami melakukan langkah solutif dengan memberikan alternatif energi lain, yakni CNG,” lanjut dia.
Menurut Aris, penggunaan CNG bisa menghemat 50% dari biaya produksi yang dikerluarkan hotel. Selama ini hotel menggunakan sumber energi solar. Biaya produksi di perhotelan di antaranya tersedot untuk operasional genset, laundry, dan lainnya yang membutuhkan energi besar. Sarana – sarana itu tidak bisa hanya mengandalkan listrik PLN. Dengan Begitu membutuhkan energi tambahan.
“Jika selama ini menggunakan solar, tapi kemudian solar juga terlalu mahal, maka kami menawarkan yang lebih terjangkau, CNG,” imbuh Aris.
Pemanfaatan CNG tersebut sudah diuji coba di dua hotel berbintang di Bandung dan Bali. Dari uji coba yang telah berjalan tersebut, penghematan dapat dicapai hingga 60% – 70% dibandingkan ketika menggunakan solar.
Ke depan bukan hanya hotel yang bisa memanfaatkan CNG untuk kebutuhan operasional. Industri lain pun bisa memanfaatkannya.
Untuk mendukung hal itu bisa berjalan lebih baik, pembangunan infrastruktur akan terus dilakukan PT SHA Solo.
“Untuk distribusi, menggunakan tangki ISO tank, Kami sekarang juga menyiapkan pipanisasi bekerja sama dengan pertagas dengan sistem tol fee, artinya nanti kami dikenakan charge. Kemudian satu poin dari gas ini adalah bisa melakukan contrack rate selama satu tahun. Ini tidak akan bergejolak seperti minyak,” jelas dia.
Lebih lanjut Aris menyebutkan ke depan, PT SHA Solo akan concern dan memastikan bisa mendukung pemeliharaan bisa mendukung pemenuhan energi yang solutif.
“Di mana lebih murah dan tentunya lebih ke isu go green. Di mana PT SHA Solo sangat concern terhadap perkembangan energi yang akan digunakan di masa depan,” lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di solopos.com dengan judul
“Jika Pakai CNG, Hotel Bisa Menghemat 60% Biaya Operasional ”,
https://www.solopos.com/jika-pakai-cng-hotel-bisa-menghemat-60-biaya-operasional-1349794