Industri memang selalu menyimpan banyak hal menarik, termasuk alat-alat yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi. Salah satu alat yang memiliki peran penting dalam banyak sektor industri adalah separator. Alat ini sangat vital dalam industri kimia, farmasi, dan migas, di mana fungsinya adalah untuk memisahkan zat atau cairan dengan perbedaan sifat fisiknya.
Separator biasanya berbentuk tabung dengan ukuran dan dimensi tertentu. Meskipun alat ini terkesan sederhana, dampaknya terhadap kesehatan lingkungan sangat besar. Seiring dengan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan perusahaan, banyak industri yang mulai memperhatikan pentingnya pemisahan fluida agar proses produksi tetap efisien tanpa merusak lingkungan.
Apa Itu Separator?
Separator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan cairan atau zat heterogen berdasarkan perbedaan densitasnya. Umumnya, alat ini berbentuk tabung (vessel) yang dirancang untuk bekerja pada tekanan dan temperatur tertentu. Separator dapat memisahkan cairan seperti air dan minyak atau bahkan tiga jenis zat sekaligus. Metode pemisahannya dilakukan secara fisika, dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengambil zat tertentu, misalnya menghilangkan air yang tercampur dalam minyak mentah (CPO).
Prinsip kerja separator sangat sederhana namun efektif. Fluida yang memiliki densitas lebih tinggi akan menempati bagian bawah alat, sementara fluida dengan densitas lebih rendah akan berada di bagian atas. Proses pemisahan ini membutuhkan pengaturan tekanan, turbulensi aliran, dan gravitasi yang tepat untuk hasil yang maksimal.
Jenis-jenis Separator Berdasarkan Bentuk
Separator hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, disesuaikan dengan kebutuhan industri yang berbeda-beda. Beberapa jenis separator berdasarkan bentuknya antara lain:
- Separator Vertikal Separator vertikal adalah jenis yang paling umum digunakan dalam industri. Dengan bentuk tegak, alat ini memberikan ruang yang lebih besar untuk menampung cairan dan memudahkan proses pembersihan setelah penggunaan. Separator vertikal ideal untuk memisahkan fluida dengan Gas Liquid Ratio (GLR) rendah dan kepadatan tinggi. Meskipun efektif, alat ini relatif mahal dan membutuhkan diameter besar, terutama untuk zat gas jenis tertentu.
- Separator Horizontal Berbentuk memanjang, separator horizontal memiliki dua varian: single tube horizontal dan double tube horizontal. Separator jenis ini cocok untuk memisahkan cairan yang berbusa (foaming) dan memiliki nilai GLR tinggi. Kelebihannya adalah lebih efisien dalam mengolah gas dengan volume besar, namun sulit dibersihkan dari residu seperti pasir atau parafin.
- Separator Bulat Dengan bentuk bulat, separator jenis ini lebih murah dibandingkan separator vertikal atau horizontal. Alat ini efektif untuk mengolah cairan dengan GLR kecil hingga sedang pada tekanan tinggi. Namun, kekurangannya terletak pada sistem kontrol yang rumit serta kapasitas yang lebih kecil.
Jenis-jenis Separator Berdasarkan Fungsi
Separator juga diklasifikasikan berdasarkan kegunaannya yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan industri. Beberapa jenis separator berdasarkan fungsinya antara lain:
- Knock Out (FWKO) Alat ini berfungsi untuk memisahkan air bebas dari minyak mentah pada tekanan tinggi. Knock Out dipasang setelah scrubber dan sebelum dehydrator. Kapasitasnya bervariasi, mulai dari 5 hingga 70 mยณ, dengan sistem kontrol level untuk memisahkan gas, minyak, dan air.
- Flash Chamber Flash chamber adalah alat yang memisahkan cairan dan gas secara cepat dengan tekanan rendah. Biasanya digunakan dalam sistem refrigerasi dan terletak di antara katup ekspansi dan koil evaporator.
- Expansion Vessel Digunakan untuk memisahkan zat pada temperatur rendah, alat ini berfungsi menampung gas hidrat yang terbentuk selama proses pendinginan. Expansion vessel memiliki tekanan antara 100-130 psi.
- Chemical Electric Separator Separator jenis ini menggunakan prinsip elektrik kimia, di mana anoda dan katoda digunakan untuk memisahkan zat yang berbeda. Fungsinya untuk memisahkan air dari hasil separasi dengan cara yang lebih efisien.
Fase Pemisahan dalam Separator
Separator bekerja dengan memisahkan zat berdasarkan perbedaan densitasnya. Proses pemisahan ini bisa dibedakan menjadi dua fase atau tiga fase.
- Separator Dua Fase Pada separator dua fase, dua jenis substansi dengan perbedaan densitas dipisahkan. Contohnya adalah pemisahan gas dari air atau minyak dari air. Fluida dengan densitas lebih rendah akan berada di lapisan atas, sedangkan yang lebih berat berada di lapisan bawah.
- Separator Tiga Fase Separator tiga fase digunakan untuk memisahkan tiga substansi sekaligus, misalnya air, gas, dan minyak dalam satu larutan. Prinsipnya, zat dengan densitas paling besar berada di lapisan bawah, diikuti oleh zat dengan densitas lebih rendah, dan zat dengan densitas paling ringan berada di lapisan atas.
Penggunaan Separator dalam Menjaga Lingkungan
Selain fungsinya dalam industri, separator juga memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Proses pemisahan fluida yang benar dapat mencegah zat berbahaya tercampur ke dalam saluran air. Misalnya, pada industri pengolahan tahu, limbah cair yang dihasilkan harus dipisahkan terlebih dahulu menggunakan separator sebelum dibuang ke sungai.
Hal ini juga terkait dengan upaya perusahaan untuk mematuhi persyaratan dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang bertujuan untuk memastikan bahwa limbah yang dihasilkan tidak mengandung zat berbahaya yang dapat mencemari lingkungan.
Separator adalah alat yang sangat penting dalam industri, baik untuk memisahkan fluida dalam proses produksi maupun untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dengan berbagai jenis dan fungsi yang ada, separator membantu meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, alat ini terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan industri yang semakin beragam.