Memilih Metode Penambangan: Tambang Terbuka dan Tambang dalam

Dalam industri pertambangan, pemilihan metode penambangan yang tepat menjadi faktor krusial dalam menentukan efisiensi dan keberlanjutan operasi. Dua metode utama yang sering digunakan adalah tambang terbuka dan tambang dalam. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati, tergantung pada karakteristik deposit mineral, kondisi geologi, serta aspek lingkungan dan ekonomi. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersebut, sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif bagi para pelaku industri dan pemangku kepentingan.

Pemilihan Metode Penambangan Yang Tepat

 Kelebihan dan Kekurangan 2 Metode penambangan batubara sangat tergantung kepada :

  1. Keadaan geologi daerah antara lain : sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara, struktur geologi
  2. Keadaan lapisan batubara dan bentuk deposit

Metode Penambangan

Tambang Dalam (Underground)

Pekerjaan dimulai dengan membuat lubang persiapan, baik berupa lubang sumuran, lubang mendatar, atau lubang menurun yang menuju lapisan batubara yang akan ditambang. Setelah itu, dilakukan pembuatan lubang bukaan pada lapisan batubara tersebut. Penambangan dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Secara manual, menggunakan berbagai alat yang mengandalkan kekuatan tenaga manusia.
b. Secara mekanis, menggunakan peralatan mulai dari yang sederhana hingga sistem elektronik dengan pengendalian jarak jauh.

Baca  Harga BBM Solar Industri Pertalite Februari 2023

Tambang Terbuka

Langkah awal dilakukan dengan mengupas lapisan tanah penutup. Pada tahap ini, pemilihan metode penambangan dan perolehan peralatan yang diperlukan biasanya tidak mengalami kendala. Peralatan yang tersedia saat ini dapat dimodifikasi untuk berfungsi ganda, menyesuaikan dengan kebutuhan. Perlu diingat bahwa berbagai jenis batubara memerlukan peralatan yang berbeda. Mesin-mesin tambang modern kini mampu digunakan untuk kegiatan penambangan dengan jangkauan kerja yang lebih luas dan dapat melaksanakan berbagai macam tugas tanpa perlu perubahan dan modifikasi besar.

Memilih Metode Penambangan Yang Tepat

Pemilihan metode penambangan yang tepat adalah langkah krusial dalam industri pertambangan, mempengaruhi efisiensi operasional, dampak lingkungan, dan biaya produksi. Metode penambangan yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik deposit mineral, kondisi geologi, serta aspek teknis dan ekonomi proyek.

Faktor-faktor Utama dalam Pemilihan Metode Penambangan:

  1. Karakteristik Deposit: Kedalaman, bentuk, dan ukuran deposit mineral memainkan peran utama dalam menentukan metode yang akan digunakan. Deposit yang dangkal mungkin lebih cocok untuk penambangan terbuka, sedangkan deposit yang dalam sering memerlukan metode penambangan bawah tanah.
  2. Kondisi Geologi: Struktur geologi, kestabilan batuan, dan adanya air tanah juga mempengaruhi pilihan metode. Contohnya, kondisi geologi yang kompleks atau berisiko tinggi mungkin memerlukan metode penambangan bawah tanah yang lebih aman.
  3. Dampak Lingkungan: Setiap metode penambangan memiliki dampak lingkungan yang berbeda. Penambangan terbuka dapat menyebabkan kerusakan luas pada lahan dan ekosistem, sementara penambangan bawah tanah mungkin lebih sedikit berdampak tetapi memiliki tantangan dalam pengelolaan air dan ventilasi.
  4. Ketersediaan Peralatan: Peralatan yang ada dan kemampuan teknis tim juga menjadi pertimbangan penting. Mesin-mesin modern yang dapat dimodifikasi untuk berbagai fungsi memungkinkan fleksibilitas dalam metode penambangan yang dipilih.
  5. Biaya dan Efisiensi: Biaya operasional dan efisiensi penambangan harus dipertimbangkan. Metode penambangan terbuka sering kali lebih ekonomis untuk deposit yang dangkal, sedangkan penambangan bawah tanah mungkin lebih mahal tetapi diperlukan untuk deposit yang dalam.
Baca  Apa Itu Stevedoring? Proses dan Kegiatan Pemuatan dan Pembongkaran Barang di Pelabuhan

Memilih metode penambangan yang sesuai tidak hanya memastikan keberhasilan proyek, tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan memaksimalkan keuntungan dari sumber daya mineral yang ada.

Berita Terbaru

Tidak Banyak Yang Tahu ! Begini Proses Bunkering BBM di Kapal

Bunkering merupakan langkah pengisian bahan bakar ke kapal, yang seringkali diartikan sebagai proses mengisi bahan bakar ke dalam kapal. Bedanya dengan mengisi bahan bakar pada kendaraan seperti mobil dan motor,

Dampak Pembelian BBM di Kawasan Free Trade Zone (FTZ)

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone atau FTZ) merupakan salah satu instrumen strategis yang digunakan Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi, menarik investasi asing, dan menggenjot ekspor. Contoh

Fungsi Liferaft: Alat Penyelamat Wajib di Kapal Laut

Keselamatan di laut adalah prioritas yang tidak dapat ditawar. Meskipun kemajuan teknologi navigasi dan konstruksi kapal telah sangat mengurangi risiko pelayaran, ancaman bahaya seperti kebakaran, kebocoran, atau cuaca ekstrem tetap

Alat-alat Navigasi di Atas Kapal dan Fungsinya

Navigasi adalah ilmu dan seni menentukan posisi kapal serta merencanakan jalur perjalanan agar dapat sampai ke tujuan dengan aman dan efisien. Dalam konteks pelayaran, navigasi tidak hanya melibatkan penggunaan peta

Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di Indonesia

Industri makanan dan minuman (mamin) memegang peran strategis dalam perekonomian Indonesia karena memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan sektor usaha lainnya. Dengan permintaan yang terus meningkat akibat pertumbuhan populasi

Panduan Lengkap Istilah Pelayaran: Kamus Bahasa Kapal dan Shipping untuk Pelaut Indonesia

Dunia pelayaran memiliki bahasanya sendiri yang unik dan kaya dengan istilah khusus. Bagi siapa saja yang berencana untuk berkarir sebagai pelaut, memahami istilah-istilah ini adalah langkah penting untuk sukses. Artikel

Translate ยป
Scroll to Top