Pewarnaan bahan bakar membantu mengidentifikasi jenis bahan bakar tersebut. Misalnya, warna yang berbeda digunakan untuk membedakan antara bensin dan diesel. Ini menjadi krusial untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan bahan bakar, terutama di lingkungan industri atau transportasi.
Sebagian besar dari kita mungkin pernah mengalami situasi di mana kita harus membeli bensin eceran. Baik itu orang yang tinggal di perkotaan dan mendadak kehabisan bensin di tengah perjalanan, mencari penjual bensin eceran sebagai solusi (khususnya jika SPBU masih jauh). Bagi mereka yang tinggal di daerah, bensin eceran menjadi bagian yang sangat familiar dalam rutinitas harian. Namun, pernahkah kita merenung tentang warna bensin saat kita membelinya?
Bahan bakar diberi warna untuk beberapa alasan utama:
- Identifikasi Jenis Bahan Bakar: Pewarnaan bahan bakar membantu mengidentifikasi jenis bahan bakar tersebut. Misalnya, warna yang berbeda digunakan untuk membedakan antara bensin dan diesel. Ini menjadi krusial untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan bahan bakar, terutama di lingkungan industri atau transportasi.
- Pembebanan Pajak dan Regulasi: Beberapa negara menggunakan pewarnaan sebagai tanda bahwa bahan bakar tersebut telah dikenai pajak atau mematuhi regulasi tertentu. Warna tertentu dapat menunjukkan bahwa pajak telah dikenakan pada bahan bakar tersebut atau bahwa itu adalah bahan bakar yang memenuhi standar lingkungan tertentu.
- Pencegahan Penyalahgunaan: Warna pada bahan bakar juga membantu mencegah penyalahgunaan. Misalnya, untuk mencegah pengoplosan bahan bakar atau pengisian bahan bakar yang salah ke dalam kendaraan atau peralatan tertentu.
- Pembeda di Industri dan Penerbangan: Di industri penerbangan, warna pada bahan bakar membantu membedakan jenis bahan bakar pesawat dan mencegah kesalahan dalam pengisian bahan bakar di bandara.
Jika kita sering beli bensin premium di tempat eceran, biasanya kita dapatkan bensin berwarna kuning jernih. Apakah warna itu normal untuk bensin atau ada jenis bahan bakar lain? Jika kita lihat struktur kimianya, bensin premium dengan angka oktan 88 memiliki rantai karbon sebanyak 8 atom. Bensin dengan kualitas ini memiliki ciri-ciri tertentu:
ย 1. Mudah menguap pada suhu kamar
ย ย ย ย 2. Tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau
ย ย ย ย 3. Mempunyai titik nyala rendah yaitu antara -15oC hingga -10oC
ย ย ย 4. Mempunyai berat jenis yang rendah antara 0,71-0,77 kg/l
ย ย ย 5. Dapat melarutkan oli dan karet
ย ย ย 6. Menghasilkan jumlah panas yang besar 9500-10500 kcal/kg
ย ย ย ย 7. Sedikit meninggalkan jelaga saat dibakar
ย ย ย Ternyata dari sifat bawaannya, bensin premium tidak berwarna dan tidak berbau. Lalu dari manakah warna pada bensin dan bahan bakar lainnya?ย
ย ย ย Pewarna sering disebut jugaย dyes. Ada berbagai macamย dyesย yang digunakan untuk keperluan-keperluan spesifik. Daftarnya seperti di bawah ini:
1.ย Acid Dyes
Pewarna ini larut dalam air dan bersifat anionik dan biasa digunakan untuk produk berbahan serat seperti sutra, wol, nilon, dan serat akrilik.
2.ย Basic Dyes
Serupa denganย acid dyes, pewarna ini larut dalam air dan bersifat kationik dan bersifat asam. Pewarna ini biasa digunakan pada serat akrilik namun juga beberapa digunakan pada sutra dan wol. Pewarna ini juga digunakan untuk mewarnai kertas.
3.ย Directย atauย Substantive Dyes
Bilaย basic dyesย danย ย acid dyesย ditambahkan dalam keadaan ber-ion, maka pewarna ini ditambahkan dalam keadaan netral atau sedikit basa. Penambahan garam lain juga sering dilakukan bila menggunakan pewarna ini. Garam yang dimaksud misalnya sodium klorida, sodium sulfat, atau sodium karbonat. Pewarna ini sering digunakan pada bahan kapas, kertas, kulit, wol, sutra, dan nilon. Pewarna ini juga digunakan sebagai indikator pH (keasaman).
4.ย Mordant Dyes
Pewarna tajam ini yang paling penting adalahย synthetic mordant dyesย atauย chrome dyesย yang sering digunakan untuk bahan wol. Porsi pewarna ini adalah 30% untuk pewarnaan wol dan sangat berguna bila ingin mendapatkan warna hitam atau biru tua. Perlu dicatat bahwa pewarna ini banyak mengandung logam berat dan bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
5.ย Vat Dyes
Pewarna ini tidak larut dalam air termasuk tidak dapat diserap langsung oleh serat bahan yang akan diwarnai.
6.ย Reactive Dyes
Banyak digunakan untuk pewarnaan serat selulosa dan katun.
7.ย Disperse Dyes
Dikembangkan untuk mewarnai selulosa asetat dan pewarna ini larut dalam air. Digunakan sebagai pewarna utama untukย polyester, nilon, selulosa triasetat, dan serat akrilik.ย
8.ย Azoic Dyes
9.ย Sulfur Dyes
Pewarna ini sering digunakan untuk mewarnai katun khusus untuk mendapatkan warna gelap.
10.ย Oxidation basedย : banyak digunakan untuk pewarna rambut dan bulu
11.ย Laser Dyes
12.ย Leather Dyesย : digunakan untuk pewarna kulit
13.ย Fluorescent Brightenerย : digunakan untuk serat tekstil dan kertas
14.ย Solvent Dyesย : digunakan untuk pewarnaan kayu, pelarut, produk berbahan dasar minyak, dan lilin.
15.ย Contrast Dyes
16.ย Mayhem’s Dyeย : digunakan untuk pewarnaan airย
Pewarna pelarut (Solvent dyes) merupakan jenis pewarna yang paling umum digunakan untuk mewarnai bahan bakar hidrokarbon. Pewarna ini dapat larut dalam pelarut organik. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pewarna ini sangat cocok untuk proses pewarnaan pelarut organik, bahan bakar hidrokarbon, lilin, pelumas, plastik, dan semua bahan berbasis hidrokarbon non-polar. Penamaan pewarna ini mengikuti standar tertentu, seperti “solvent <warna> <angka>”, sebagai contoh pewarna merah disebut solvent red 24, solvent red 26, dan seterusnya.
Hanya beberapa kilang atau unit pengolahan di dunia yang masih menggunakan pewarna dalam bentuk serbuk atau powder. Selain masalah biaya, penggunaan pewarna serbuk juga menimbulkan isu lingkungan yang lebih signifikan dibandingkan dengan penggunaan pewarna dalam bentuk cair. Selain itu, mencampurkan cair ke dalam cairan lebih mudah dibandingkan mencampurkan serbuk ke dalam cairan.
Bahan bakar pesawat memiliki tujuan spesifik dalam pewarnaan, bukan hanya karena adanya pajak yang dikenakan, tetapi juga untuk mencegah kesalahan pengisian bahan bakar ke dalam tangki pesawat. Hal ini penting karena mesin pesawat memiliki spesifikasi bahan bakar yang berbeda.
Setiap negara di dunia memiliki standar warna yang berbeda untuk bahan bakar yang diproduksi. Berikut adalah tabel yang memuat informasi tentang negara-negara di dunia dan standar warna untuk bahan bakar yang diproduksi.
Negara | Bahan Bakar | Pewarna |
Australia | Regular Unleaded Petrol | Ungu / Coklat ( 2103 berubah jadi merah / oranye ) |
Preimum Unleaded Petrol | Kuning | |
Austria | Heating Oil | Merah dan Solvent Yellow 124 |
Canada | Off Road Fuel | Merah / Ungu |
Heating Oil | Merah | |
Finlandia | Heating Oil | Furfural dan Solvent Yellow 124 |
Diesel for construction & Agriculture | Furfural dan Solvent Yellow 124 | |
Perancis | Gasoil Oil | Solvent Red 24 dan Solvent Yellow 124 |
Marine Diesel | Solvent Blue 35 | |
Estonia | Heating Oil | Automate Red NR atau sejenis |
Agricultural Diesel | Automate Blue 8 GHF atau setara | |
Jerman | Heating Oil | Solvent Yellow 124 |
Yunani | Heating Oil | Merah |
Marine Diesel | Hitam | |
Irlandia | Gas Oil | Hijau |
Kerosene | Solvent Red 19 atau setara | |
Heating Oil | Solvent Red 161 | |
Italia | Gas Oil | Solvent Green 32 atau 33 dan Solvent Yellow 124 |
Belanda | Agricultural Diesel | Merah dan Solvent Yellow 124 |
Norwegia | Agricultural Diesel | Hijau |
Agricultural Diesel | Solvent Blue 35 | |
Portugal | Heating Oil | Solvent Red 19 atau setara |
Spanyol | Agricultural Diesel | Merah dan Solvent Yellow 124 |
Heating Oil | Biru dan Solvent Yellow 124 | |
Swedia | Heating Oil | Solvent Blue 35 , Solvent Blue 79 , Solvent Blue 98 , dan Solvent Yellow 124 |
Thailand | Gasoline 95 | Kuning |
Thailand | Gasoline 91 | Merah |
Gas Oil ( Red Diesel ) | Solvent Red 24 , quinizarin , dan Solvent Yellow 124 | |
Inggris | Rebated Kerosene | Coumarin dan Solvent Yellow 124 |
Uni Eropa | Many Rebated | Solvent Yellow 124 |
Amerika Serikat | Low Tax Fuel , High Sulfur Fuel | Solvent Red 26 dan Solvent Red 164 |
Aviation Gasoline 80/87 | Merah | |
Worlswide | Aviation Gasoline 82UL | Ungu |
Worlswide | Aviation Gasoline 100LL | Biru |
Aviation Gasoline 100/130 | Hijau |