Keselamatan di laut adalah prioritas yang tidak dapat ditawar. Meskipun kemajuan teknologi navigasi dan konstruksi kapal telah sangat mengurangi risiko pelayaran, ancaman bahaya seperti kebakaran, kebocoran, atau cuaca ekstrem tetap menghantui. Dalam situasi kritis di mana kapal harus ditinggalkan, kesiapan peralatan penyelamat menjadi penentu antara hidup dan mati.
Di antara berbagai alat keselamatan, ada satu perangkat yang fundamental: Liferaft (Sekoci Penyelamat Tiup). Liferaft adalah benteng terakhir, sebuah kantong harapan yang dirancang untuk melindungi nyawa para awak kapal dan penumpang hingga bantuan tiba.
Liferaft tidak hanya sekadar peralatan tambahan, tetapi merupakan persyaratan wajib yang diatur oleh regulasi maritim internasional seperti SOLAS (Safety of Life at Sea) untuk setiap kapal niaga, penumpang, dan kapal ikan berukuran tertentu. Kehadirannya memastikan setiap individu di laut memiliki kesempatan kedua untuk selamat.

Daftar Isi
Apa Itu Liferaft?
Secara sederhana, Liferaft adalah sekoci penyelamat yang tersimpan dalam wadah yang ringkas dan dirancang untuk mengembang secara otomatis atau manual di permukaan air.
Bahan dan Desain Umum: Liferaft umumnya terbuat dari bahan karet atau kain berlapis yang sangat kuat, kedap udara, dan tahan terhadap kondisi laut ekstrem. Ia dikemas dalam kontainer (biasanya berbentuk silinder atau kotak fiberglass) yang kedap air dan dirancang untuk mengapung. Ketika diaktifkan, gas (biasanya CO2 dan nitrogen) akan mengisi ruang udara liferaft, membuatnya mengembang sempurna dalam hitungan detik.
Perbedaan Liferaft dan Lifeboat (Sekoci Kaku):
- Lifeboat (Sekoci Kaku): Berbentuk kapal kecil, terbuat dari bahan kaku (fiberglass/logam), memiliki mesin pendorong, dan diturunkan ke laut menggunakan davit (katrol). Lifeboat bertujuan untuk menjauh dari kapal dan berlayar mencari daratan.
- Liferaft (Sekoci Tiup): Fleksibel, dikemas ringkas, tidak memiliki mesin, dan berfungsi sebagai tempat perlindungan sementara di lokasi terdekat dengan insiden, sambil menunggu operasi SAR.
Fungsi Utama Liferaft
Liferaft dirancang untuk memenuhi fungsi-fungsi kritis dalam skenario darurat di laut:
- Sebagai Tempat Perlindungan Sementara: Menyediakan atap tertutup untuk melindungi korban dari paparan langsung sinar matahari, hujan, dan angin kencang.
- Menyelamatkan Awak Kapal: Fungsi utamanya adalah menyediakan platform apung yang stabil bagi semua orang yang harus meninggalkan kapal.
- Mengurangi Risiko Hipotermia: Desainnya yang tertutup, ditambah dengan lantai berlapis, membantu menjaga suhu tubuh dan mengurangi risiko kehilangan panas (hipotermia) saat menunggu pertolongan.
- Menyediakan Kebutuhan Dasar (Survival Kit): Setiap liferaft wajib dilengkapi dengan paket bertahan hidup (survival kit) yang berisi air minum, makanan berkadar kalori tinggi, obat-obatan dasar, dan alat pertolongan pertama.
- Mempermudah Proses SAR (Search and Rescue): Warna oranye atau kuning cerah pada kanopi liferaft, ditambah dengan perlengkapan sinyal, menjadikannya objek yang sangat mudah dideteksi oleh pesawat atau kapal penyelamat dari jarak jauh.
Komponen dan Perlengkapan di Dalam Liferaft
Perlengkapan di dalam liferaft, sering disebut Emergency Pack atau Survival Kit, adalah kunci untuk bertahan hidup. Berikut adalah beberapa isi standar:
| Perlengkapan | Fungsi Utama |
| Alat Sinyal | Flare (Suar), Cermin Sinyal, Senter & Baterai, Peluit. Untuk menarik perhatian tim penyelamat, siang maupun malam. |
| Perlengkapan Air | Air minum kemasan (sesuai jumlah orang), Penangkap hujan/Desalinator. Untuk mengatasi dehidrasi. |
| Pangan | Makanan Ransum Darurat. Biskuit atau bar energi berkadar kalori tinggi. |
| Alat Bantu Apung | Ring apung (Quoit) dan Tali Apung. Untuk menolong orang yang tercebur ke air. |
| Alat Perbaikan | Repair Kit, Pisau Survival. Untuk menambal kebocoran kecil atau memotong tali. |
| Peralatan Navigasi | Kompas, Panduan Tahan Air (Buku Petunjuk Survival). |
| Perlengkapan Medis | First Aid Kit (Kotak P3K). |
Pentingnya Pemeriksaan Rutin: Kelengkapan dan kondisi Survival Kit harus selalu diperiksa dan diperbaharui sesuai tanggal kedaluwarsa. Alat yang rusak atau kedaluwarsa dapat menggagalkan upaya penyelamatan.
Jenis-jenis Liferaft
Klasifikasi liferaft ditentukan berdasarkan kebutuhan kapal dan lingkungan operasionalnya:
- Inflatable Liferaft (Sekoci Tiup):
- Keunggulan: Ringkas, ringan, dapat mengembang otomatis, dan mampu menampung banyak orang. Ini adalah jenis yang paling umum digunakan pada kapal niaga, kapal penumpang, dan offshore platform.
- Kelemahan: Rawan tertusuk benda tajam (meski bahan yang digunakan sangat kuat).
- Rigid Liferaft (Sekoci Kaku):
- Keunggulan: Tahan lama, bentuk tetap, tidak memerlukan inflasi. Umumnya lebih kecil dan sering digunakan pada kapal penangkap ikan atau tugboat.
- Kelemahan: Memakan tempat penyimpanan yang lebih besar dan bobotnya lebih berat.
Liferaft juga diklasifikasikan berdasarkan metode peluncurannya (peluncuran manual/lempar, atau peluncuran mekanis).

Cara Penggunaan Liferaft Saat Darurat
Aktivasi liferaft saat darurat umumnya terjadi melalui dua cara:
- Aktivasi Manual: Awak kapal melempar kontainer liferaft ke laut. Setelah mengapung, tali painter (tali aktivasi) ditarik kuat untuk mengaktifkan silinder gas dan membuatnya mengembang.
- Aktivasi Otomatis (via HRU): Jika kapal tenggelam, liferaft yang terikat pada Hydrostatic Release Unit (HRU) akan terlepas secara otomatis pada kedalaman air 2-4 meter. HRU akan melepaskan tali ikatan, dan tegangan tarik akan mengaktifkan silinder gas.
Langkah Evakuasi yang Benar:
- Pakai lifejacket (jaket pelampung) dan pakaian hangat.
- Bawa peralatan penting pribadi (dokumen, obat khusus).
- Turun ke liferaft secara tertib setelah instruksi diberikan.
- Setelah semua masuk, putuskan tali painter agar liferaft menjauh dari kapal yang tenggelam.
- Tutup kanopi untuk perlindungan.
- Segera gunakan jangkar apung (sea anchor) untuk menstabilkan posisi dan mengurangi pergeseran.

Pentingnya Perawatan dan Inspeksi Liferaft
Liferaft adalah peralatan yang hanya digunakan dalam kondisi darurat ekstrem, sehingga keandalannya harus 100% terjamin.
Jadwal Inspeksi: Sesuai dengan regulasi IMO/SOLAS, liferaft harus menjalani Inspeksi dan Servis Rutin (Annual Servicing) di stasiun servis bersertifikat setidaknya sekali setiap 12 bulan.
Dampak Kelalaian Perawatan: Jika liferaft tidak dirawat, ada risiko fatal seperti:
- Mekanisme inflasi macet atau gagal mengembang.
- Bahan karet rapuh dan bocor.
- Isi Survival Kit kedaluwarsa (air, makanan, obat).
Perusahaan penyedia jasa servis keselamatan kapal memainkan peran vital. Mereka memastikan liferaft dibongkar, diperiksa, diuji tekanan, dan dikemas ulang sesuai standar pabrikan dan regulasi internasional, menjamin liferaft akan berfungsi sempurna saat nyawa dipertaruhkan.
Liferaft bukan hanya seonggok peralatan di dek kapal, tetapi merupakan polis asuransi keselamatan yang paling penting. Ia adalah simbol kesiapan dan profesionalisme dalam industri maritim.
Keselamatan adalah investasi, bukan biaya. Mari kita selalu memastikan semua peralatan keselamatan, terutama liferaft, berada dalam kondisi prima.
Perhatikan Kesiapan Kapal Anda: Jangan tunda pemeriksaan. Hubungi penyedia atau distributor alat keselamatan terpercaya untuk memastikan liferaft Anda memiliki sertifikasi yang valid dan Emergency Pack yang lengkap. Di tengah samudra, kesiapan adalah kawan, dan liferaft adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
