Pada dasarnya produsen kendaraan bermotor sebelum memasarkan produk, bisanya sudah melakukan berbagai macam riset dan penyesuaian spesifikasi, kemudian merekomendasikan bahan bakar apa aja yang cocok untuk digunakan pada mesin kendaraan yang diproduksi kepada konsumen. Hal ini di lakukan karena spesifikasi bahan bakar di setiap negara tidak selalu sama. Maka dari itu, konsumen perlu mengetahui spesifikasi bahan bakar yang baik dan cocok untuk mesin kendaraan.
Banyak ditemui kasus pemilik kendaraan bermotor yang asal-asalan memilih Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal, dalam penggunaan BBM sangat mempengaruhi peforma dan kondisi mesin. Penggunaan BBM yang sesuai rekomendasi produsen kendaraaan serta kompresi mesin, akan memberikan dampak yang baik bagi mesin. Tak hanya bagi performa saha tetapi juga keawetan dari komponennya.
Penggunaan BBM yang sesuai standart RON (Research Octane Number) akan memberikan hasil pembakaran yang baik di ruang mesin. Oleh karena itu, pemilik kendaraan dihimbau menggunakan BBM dengan oktan yang tinggi atau sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan mesin.
Penggunaan BBM yang tepat sangat membantu proses pembakaran yang terjadi di ruang mesin sehingga pembakaran menjadi lebih baik dan efisien. Proses pembakaran yang baik sangat mempengaruhi pefroma mesin dan usia mesin kendaraan yang lebih awet dan tahan lama. Hal ini penting bagi pengguna kendaraan bermotor perlu cermat dalam memilih jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin sebelum membeli.
Daftar Isi
Ketahui Berapa Nilai RON BBM
Nilai oktan adalah nilai besar tekanan yang diberikan sebelum BBM terbakar secara mendadak dalam proses pembakaran didalam msin. Nilai Research Octane Number (RON) yang tinggi akan membuat tenaga yang di hasilkan oleh mesin semakin besar. Begitu juga dengan semakin tinggi rasio kompresi mesinnya, maka akan semain besar teaga yang di hasilan.
Semakin tambah tinggi nilai oktan pada BBM menandakan ketahanan terhadap tekanan semakin tinggi, sehingga memerlukan tekanan yang lebih tinggi dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat melakukan proses pembakaran di dalam mesin. Sekarang di pasaran sudah ada banyak pilihan produk bahan bakar yang nilai oktan terendah RON 88 hingga nilai tertinggi RON 98.
Jenis BBM | Nilai Oktan / RON | Rasio Kompresi |
Premium | 88 | 7-8 : 1 |
Pertalite | 90 | 9-10 : 1 |
Pertamax | 92 | 10-11 : 1 |
Pertamax Turbo | 95 | 11-12 : 1 |
Shell Super | 92 | 10-11 : 1 |
Shell V-Power | 95 | 11-12 : 1 |
Performance 92 | 92 | 10-11 : 1 |
Performance 95 | 95 | 11-12 : 1 |
Premium Cocok Untuk Mesin Dengan Kompresi Berapa? Bensin premium cocok untuk mesin dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi, biasanya di atas 7-8. Pertalite cocok untuk mesin dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi, biasanya di atas 9-10, Pertamax cocok untuk mesin dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi, biasanya di atas 10-11,dan Pertamax Turbo cocok untuk mesin dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi, biasanya di atas 1-12
Perhatikan Sistem Pendingin Motor
Bahan bakar yang cocok untuk motor/mobil juga perlu memerhatikan sistem pendinginnya. Mungkin ada dari Anda yang ingin memodifikasi rasio kompresi motor/mobil agar bisa menggunakan bahan bakar yang memiliki kualitas baik. Hal yang perlu diingat sebelum memodifikasinya, periksa apakah motor/mobil memiliki sistem pendingin yang mendukung hal tersebut.
Bagi motor/mobil yang telah menerapkan sistem radiator, tidak perlu cemas motor/mobil akan mengalami panas atau overheat. Sementara bagi motor yang belum menerapkan sistem radiator biasanya hanya memanfaatkan angin yang masuk. Semakin tinggi nilai RON pada bahan bakar, semakin tinggi juga suhu yang dihasilkan.
Cari Tahu Rasio Kompresi Mesin
Salah satu yang perlu diperhatikan saat memilih bahan bakar yang cocok untuk kendaraan, yaitu rasio kompresi mesin. Untuk mengetahui angka rasio kompresi mesin kendaraab dengan membaca Buku Pedoman Pemilik yang biasanya diperoleh saat membeli sepeda kendaraan.
Kendaraan yang tinggi rasio kompresinya, biasanya memerlukan bahan bakar yang nilai oktannya lebih besar. Sekadar informasi, rasio kompresi mesin merupakan nilai yang menandakan perbandingan volume ruang pembakaran yang berasal dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil.
Sementara rasio kompresi mesin adalah istilah teknis yang menunjukkan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan titik piston saat berada di titik paling atas.
Misalnya mesin 2.000 cc terdiri dari empat silinder, masing-masing silinder volumenya 500 cc. Saat piston berada di bawah setiap piston terisi penuh campuran bensin dan udara sebanyak 500 cc, namun ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc. Hal itu menandakan rasio kompresi mesin tersebut 10:1. Semakin tinggi rasio kompresi menandakan teknologi yang digunakan mesin tergolong canggih sebab menghasilkan emisi lebih rendah.
Pilihan bensin dari Pertamina ditujukan untuk mesin dengan kompresi berbeda-beda, berikut penjelasannya.
- Premium berwarna kuning, oktan 88 untuk rasio kompresi mesin 9:1.
- Pertalite berwarna hijau, oktan 90 untuk rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.
- Pertamax berwarna biru, oktan 92 untuk rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1
- Pertamax Turbo berwarna merah, oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1
- Pertamax Racing oktan 100 untuk rasio kompresi mesin 13:1 ke atas.
Kendaraan Bermotor | Rasio Kompresi | Bahan Bakar Ideal |
Honda ADV 150 | 10,6 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda BeAT | 9,2 : 1 | Pertalite |
Honda BeAT FI | 9,2 : 1 | Pertalite |
Honda BeAT FI eSP | 10 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda BeAT Street | 10 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Blade | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Blade FI | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda CB150 Verza | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda CB150R | 11 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda New CB150R | 11,3 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda CBR150R | 11,3 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda CBR150RR | 11,5 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda CRF150L | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda CS1 | 10,7 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Forza | 10,2 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Genio | 10 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Kharisma | 9 : 1 | Premium / Pertalite |
Honda Kirana | 9 : 1 | Premium / Pertalite |
Honda Legenda | 9 : 1 | Premium / Pertalite |
Honda Mega Pro | 9,1 : 1 | Pertalite |
Honda Mega Pro FI | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda New Mega Pro | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda Monkey | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda PCX 150 | 10,6 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Revo | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Revo X | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Scoopy | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda Scoopy FI | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda Scoopy FI eSP | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda SH150L | 10,5 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Sonic 150 | 11,3 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda Spacy | 9,2 : 1 | Pertalite |
Honda Spacy FI | 9,2 : 1 | Pertalite |
Honda Super Club C125 | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Fit | 9 : 1 | Pertalite |
Honda Supra Fit | 9 : 1 | Premium / Pertalite |
Honda GTR 150 | 11,3 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda Supra X | 9 : 1 | Premium / Pertalite |
Honda Supra X 125 | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Supra X 125 FI | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Supra X Helm In | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Supra X Helm In FI | 9,3 : 1 | Pertalite |
Honda Tiger | 9 : 1 | Premium / Pertalite |
Honda Vario 110 | 10,7 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Vario 110 FI | 9,2 : 1 | Pertalite |
Honda Vario 110 FI eSP | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda Vario 125 FI eSP | 11 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda Vario 150 Fi eSP | 10,6 : 1 | Pertamax / Shell Super / Performance 92 |
Honda Vario Techno 110 FI | 11 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda Vario Techno 125 FI | 11 : 1 | Pertamax Turbo / Shell V-Power / Performance 95 |
Honda Verza | 9,5 : 1 | Pertalite |
Honda Win | 9 : 1 | Premium / Pertalite |
Akibat Bila Menggunakan Bahan Bakar yang Kurang Sesuai
Sekarang sudah banyak beredar produk BBM dari harga yang murah sampai dengan harga yang mahal. Akan tetapi harga yang murah lah yang menjadi pilihan pertama pengguna kendaraan dalam memilih sebuah bahan bakar.
Namun, jika sudah kebiasaan menggunakan BBM yang tidak sesuai spesifikasi mesin dan dilakukan secara terus menerus maka akan memicu berbagai macam masalah. Contohnya membuat sisa proses pembakaran menumpuk, terdengar suara yang tidak wajar dari mesin dan getaran (knocking), bahkan sampai membuat komponen mesin bisa menjadi rusak.
Kemudian jika mengisi BBM dengan oktan tinggi pada mesin yang berspesifikasi kompresi rendah akan membuat proses pembakaran lebih lama dan mesin sangat kesulitan dalam proses pembakaran BBM, sehingga tenaga mesin menjadi kurang bertenaga dan membuat BBM jadi cepat habis. Hasilnya menjadi kurang efisien, begitupula sebaliknya pada pemakaian BBM oktan rendah pada mesin yang memiliki spesifikasi kompresi tinggi.
Menggunakan bahan bakar yang kurang sesuai dengan spesifikasi kendaraan dapat menyebabkan sejumlah akibat yang merugikan. Berikut adalah beberapa akibat yang mungkin terjadi:
- Kerusakan Mesin: Bahan bakar yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan. Komponen-komponen seperti injektor, katup, dan piston dapat mengalami keausan lebih cepat atau mengalami gangguan fungsi akibat pembakaran yang tidak optimal.
- Penurunan Performa: Bahan bakar yang tidak sesuai dapat mengakibatkan penurunan performa kendaraan. Mesin mungkin tidak beroperasi dengan efisiensi maksimal, mengurangi daya dan efisiensi bahan bakar.
- Peningkatan Emisi Gas Buang: Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dapat meningkatkan emisi gas buang kendaraan. Ini dapat menciptakan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
- Meningkatkan Konsumsi Bahan Bakar: Bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dapat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Kendaraan akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menempuh jarak yang sama.
- Risiko Kerusakan pada Sistem Bahan Bakar: Bahan bakar yang tidak sesuai dapat menyebabkan penyumbatan atau kerusakan pada sistem bahan bakar, seperti filter bahan bakar dan pompa bahan bakar.
- Penyumbatan Injektor dan Karburator: Partikel atau zat tertentu dalam bahan bakar yang tidak sesuai dapat menyebabkan penyumbatan pada injektor atau karburator, menghambat aliran bahan bakar.
Untuk menghindari akibat negatif tersebut, penting untuk menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan dan memperhatikan spesifikasi bahan bakar yang digunakan. Hal ini tidak hanya menjaga performa kendaraan, tetapi juga mendukung efisiensi, lingkungan, dan umur mesin yang lebih panjang.
Yuk segera pesan Marine Fuel Oil (MFO) dari Solar Industri sekarang! Temukan semua informasi yang kamu butuhkan di website kami!