“Abandon ship” merupakan perintah tegas untuk evakuasi kapal, diberikan oleh nakhoda sebagai langkah terakhir dalam menghadapi keadaan darurat yang sulit diatasi. Situasi darurat tersebut bisa mencakup ancaman tenggelam atau kebakaran tak terkendali di kapal, di mana upaya pertolongan tidak dapat segera dilakukan. Meskipun meninggalkan kapal dan berada di air bukan jaminan keamanan mutlak, terutama saat malam hari dan di tengah laut berombak, namun ketika keadaan mendesak dan bantuan belum bisa tiba, perintah “abandon ship” diumumkan.
Penting diingat bahwa sebelum meninggalkan kapal, panggilan darurat atau distress alert telah dipancarkan, dan alat-alat keselamatan seperti Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB) sudah dalam kondisi standby dan siap memancarkan sinyal. Search and Rescue Transponder (SART) dibawa untuk membantu tim pencarian dan penyelamatan (SAR) menemukan lokasi para penyintas atau lifeboat. Two Way Very High Frequency (VHF) dan baterai darurat juga harus siap digunakan untuk komunikasi yang mendesak.
Proses abandon ship, jika situasinya memungkinkan, dimulai dengan menurunkan sekoci. Pertanyaan-pertanyaan kritis muncul: Apakah seluruh kru memahami dengan baik prosedur darurat ini? Apakah setiap personil tahu tugas masing-masing dalam situasi ini? Dan, apakah sekoci dapat diturunkan dengan mudah? Keselamatan dalam situasi darurat di laut sangat bergantung pada kesiapan dan pemahaman yang baik dari setiap anggota kru.
Daftar Isi
Safety Drills
Pertanyaan di atas dapat dijawab dengan pasti apabila latihan keamanan, khususnya latihan menggunakan sekoci (boat drill), dilakukan secara teratur. Melalui latihan yang berkesinambungan, setiap anggota kru dapat menjadi terbiasa dengan perannya masing-masing, mengetahui barang-barang yang harus dibawa, dan mengetahui langkah-langkah yang harus diambil.
Dengan melakukan latihan secara konsisten, potensi kendala dalam menurunkan atau meluncurkan sekoci dapat diidentifikasi lebih awal, memungkinkan tindakan perbaikan yang diperlukan. Laporan dari latihan-latihan tersebut tidak hanya dibuat untuk formalitas semata, melainkan sebagai langkah proaktif untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan situasi darurat di laut.
Beberapa Contoh Safety Drills
Safety drills memiliki tujuan utama untuk melatih dan mempersiapkan kru kapal menghadapi situasi darurat yang sebenarnya. Dengan melibatkan kru dalam berbagai jenis latihan, mereka dapat terbiasa dengan tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan peran masing-masing dalam situasi darurat. Beberapa safety drills yang penting dan harus rutin dilakukan di atas kapal antara lain:
- Boat Drill: Latihan ini melibatkan penggunaan sekoci, dan kru diajarkan cara menurunkan dan menggunakan perahu darurat dengan efisien.
- Fire Drill: Mengajarkan kru cara merespon dan memadamkan kebakaran, serta cara evakuasi dalam situasi kebakaran.
- Engine Room Flooding Drill: Latihan menghadapi situasi air masuk ke ruang mesin, termasuk tindakan-tindakan darurat dan penggunaan alat-alat penyelamat.
- Enclosed Space Drill: Melibatkan latihan untuk situasi di ruang tertutup di kapal, di mana gas berbahaya atau kurangnya oksigen dapat menjadi risiko.
- Oil Spill Drill: Untuk mengatasi dan merespons tumpahan minyak di laut, termasuk pencegahan dan pemulihan.
- Blackout Drill: Menyimulasikan situasi blackout atau mati listrik, dan melatih kru untuk menjaga keamanan dan fungsi dasar kapal.
- Emergency Steering Drill: Latihan untuk mengoperasikan sistem kemudi darurat jika sistem utama mengalami kegagalan.
- Man Overboard Drill: Melibatkan upaya pencarian dan penyelamatan dalam situasi seseorang jatuh ke laut.
Safety drills seperti ini sangat penting karena kebakaran dan kebocoran yang tidak dapat diatasi bisa menjadi ancaman serius yang memaksa kru untuk meninggalkan kapal. Dengan melatih kru secara rutin, mereka dapat merespons lebih cepat dan efektif dalam menghadapi keadaan darurat tersebut.
Cara abandon ship
Cara paling “mudah” untuk meninggalkan kapal dalam situasi abandon ship adalah dengan langsung terjun ke air. Namun, kendala-kendala yang dapat muncul saat melakukan tindakan ini sangat penting untuk dipertimbangkan. Pertanyaan-pertanyaan kritis yang perlu dijawab adalah apakah seluruh kru telah mengenakan lifejacket dengan benar dan apakah mereka tahu cara terjun ke air dengan aman.
Meskipun pelatihan mengenai penggunaan lifejacket dan teknik terjun ke air telah diajarkan selama sertifikasi Basic Safety Training (BST), namun faktanya, dalam kondisi panik, terutama jika tidak pernah dilakukan latihan peragaan alat keselamatan di atas kapal, pengetahuan tersebut dapat terlupakan atau menjadi kacau.
Latihan abandon ship yang rutin, termasuk simulasi penggunaan lifejacket dan tindakan abandon ship, sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kru tahu persis apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat. Dengan adanya latihan yang terus-menerus, kru dapat mempertahankan pengetahuan dan keterampilan mereka, bahkan dalam situasi panik, sehingga meningkatkan kemungkinan keselamatan mereka ketika harus meninggalkan kapal.
Hal penting terkait abandon ship
- Abandon ship dilakukan atas perintah nakhoda.
- Safety drills perlu dilakukan secara rutin agar ABK mempunyai kesiapan yang baik dalam menghadapi keadaan darurat yang sebenarnya.
Berikut adalah contoh-contoh pemakaian frasa
abandon ship dan kata
abandon.
- Abandon ship = Tinggalkan kapal.
- I am sinking. I must abandon ship = Kapal akan tenggelam. Kami harus meninggalkan kapal.
- Sound abandon ship alarm = Bunyikan alarm meninggalkan kapal.
- Abandon ship alarm consists of seven short blast and one prolonged blast = Alarm meninggalkan kapal terdiri atas 7 tiup pendek dan 1 tiup panjang.
- The vessel was abandoned at …. = Kapal itu ditinggalkan ABKnya pada posisi …
- After two weeks of intensive search, the SAR operation was abanodoned due to bad weather = Setelah dua minggu dilakukan pencarian intensif, oeprasi SAR itu dihentikan karena cuaca buruk.
Abandon ship drill
- Is abandon ship drill carried out? = Apakah pernah latihan meninggalkan kapal?
- Do you always attend abandon ship drill? = Apakah kamu selalu ikut latihan meninggalkan kapal?
- What is your duty on abandon ship drill? = Apa tugas kamu dalam latihan meninggalkan kapal?
- Is report on abadon ship drill available? = Apakah ada dibuat laporan latihan meninggalkan kapal?
Kosakata
- sekoci = lifeboat
- latihan sekoci = boat, lifeboat drill
- Naik ke sekoci = Man the boat
- Turunkan sekoci = Lower the boat
- Luncurkan sekoci = Launch the boat
- Naikkan sekoci = Hoist the boat